PGSI BALI

Semangat Dewata Juara di Arena

Pendidik Masa Kini: Navigasi Antara Kewajiban Moral dan Platform Digital

Perkembangan teknologi telah mengubah lanskap pendidikan secara fundamental. Guru-guru kini tidak hanya berinteraksi di ruang kelas fisik, tetapi juga di berbagai platform digital, menjangkau audiens yang lebih luas. Hal ini memunculkan tantangan unik bagi Pendidik Masa Kini dalam menavigasi antara kewajiban moral mereka sebagai pengajar dan peluang serta risiko yang ada di dunia maya. Menemukan keseimbangan yang tepat adalah kunci untuk memaksimalkan potensi digital tanpa mengorbankan integritas profesi.

Sebagai seorang Pendidik Masa Kini, kewajiban moral tetap menjadi yang terpenting. Di dunia digital, ini berarti menjaga etika dalam setiap interaksi dan konten yang dibagikan. Informasi yang disajikan harus akurat, relevan, dan bebas dari bias yang merugikan. Selain itu, guru juga harus menjadi teladan dalam penggunaan internet yang bertanggung jawab, mengajarkan literasi digital kepada siswa tidak hanya melalui perkataan, tetapi juga perbuatan. Batasan antara kehidupan pribadi dan profesional harus tetap jelas, terutama di platform publik.

Sebagai contoh, pada sebuah pertemuan virtual kepala sekolah dan guru yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah pada hari Kamis, 14 November 2024, pukul 10:00 WIB, disampaikan pedoman baru mengenai penggunaan media sosial bagi guru. Pedoman ini menekankan pentingnya menghindari unggahan yang bersifat pribadi secara berlebihan atau komentar yang tidak pantas, demi menjaga citra profesi sebagai Pendidik Masa Kini.

Di sisi lain, platform digital menawarkan kesempatan tak terbatas bagi Pendidik Masa Kini untuk berinovasi. Guru dapat membuat video tutorial interaktif, podcast edukasi, atau bahkan sesi tanya jawab live yang melengkapi pembelajaran di kelas. Ini memungkinkan materi disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan dapat diakses kapan saja, di mana saja, melampaui batasan waktu dan ruang tradisional. Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh siswa di sekolah mereka, tetapi juga oleh pelajar di seluruh pelosok negeri.

Misalnya, seorang guru Bahasa Inggris dari sebuah sekolah di Tangerang, yang mengelola kanal YouTube dengan ribuan pengikut, berhasil membantu banyak siswa mempersiapkan ujian nasional melalui video penjelasan materi dan tips belajar yang kreatif. Dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com pada tanggal 29 Januari 2025, ia menyatakan bahwa dorongan moralnya untuk berbagi ilmu adalah motivasi utamanya. Keberhasilannya menunjukkan bahwa dengan navigasi yang bijak, Pendidik Masa Kini dapat memanfaatkan platform digital sebagai alat yang ampuh untuk memperluas dampak positif mereka dalam dunia pendidikan.

Pendidik Masa Kini: Navigasi Antara Kewajiban Moral dan Platform Digital
Kembali ke Atas