Masa depan suatu negara sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Dalam konteks Indonesia, guru adalah arsitek utama yang berperan langsung dalam membangun otak bangsa, yaitu mencerdaskan generasi penerus. Lebih dari sekadar profesi, tugas guru adalah panggilan mulia untuk mengisi pikiran muda dengan pengetahuan, keterampilan, dan kebijaksanaan yang diperlukan untuk kemajuan. Kontribusi guru dalam membangun otak bangsa adalah fondasi tak tergantikan bagi kemajuan dan daya saing negara di kancah global. Setiap inovasi, penemuan, dan kemajuan yang kita nikmati hari ini bermula dari benih ilmu yang ditanamkan oleh guru. Pada Konferensi Pendidikan Nasional yang diadakan di Surabaya pada Rabu, 25 Juni 2025, Presiden Republik Indonesia menekankan bahwa guru adalah pahlawan sejati dalam membangun otak bangsa.
Proses membangun otak bangsa dimulai dari ruang-ruang kelas, di mana guru setiap hari berinteraksi dengan ribuan siswa. Guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran sesuai kurikulum, tetapi juga menstimulasi rasa ingin tahu, melatih kemampuan berpikir kritis, dan mendorong kreativitas. Mereka mengajarkan siswa untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga mempertanyakan, menganalisis, dan menemukan solusi atas berbagai permasalahan. Misalnya, dalam pelajaran sains, guru tidak hanya menjelaskan teori, tetapi juga membimbing siswa melakukan eksperimen sederhana untuk mengamati langsung fenomena alam, sehingga pemahaman mereka lebih mendalam.
Di era digital dan informasi yang melimpah ini, peran guru dalam membangun otak bangsa semakin kompleks. Guru harus membekali siswa dengan kemampuan literasi digital, mengajarkan mereka cara memilah informasi yang benar, mengenali hoaks, dan menggunakan teknologi secara bijak untuk tujuan positif. Guru juga berperan dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah yang kompleks. Ini dilakukan melalui berbagai proyek kelompok, diskusi interaktif, dan simulasi yang merefleksikan tantangan dunia nyata.
Kontribusi guru dalam membangun otak bangsa juga mencakup upaya untuk menjangkau setiap pelosok negeri, memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua anak, tanpa terkecuali. Meskipun sering dihadapkan pada keterbatasan fasilitas atau tantangan geografis, dedikasi para guru tetap membara. Mereka adalah garda terdepan yang memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh menjadi individu yang cerdas, inovatif, dan siap menghadapi masa depan. Investasi pada guru, baik melalui peningkatan kesejahteraan maupun pengembangan profesional berkelanjutan, adalah investasi terbaik untuk masa depan cerah bangsa Indonesia.